THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 03 November 2011

BUDAYA GALAU

Budaya GalauOke, pertama… selamat berjumpa lagi dunia maya. Setelah lama “berjibaku” (bukan berjilbab-ku!) dengan urusan dunia nyata yang tidak selesai-selesai, akhirnya aku melakukan hal ini lagi, dan entah kenapa… AKU MERASA BERBEDA saat mulai menulis lagi sekarang ini, perasaan saat aku mengetik satu per satu kata yang dulu ku ukir untuk merasakan feel terhadap tulisanku, sekarang sudah sulit sekali muncul. Saya terjebak di Lazy Generations.

Inilah dunia kita, tidak berhenti melahirkan cerita-cerita romantis dengan segala kenangan manis dan seakan tidak mau mengalah, cerita pedih juga berlomba hadir yang membuat hati ini letih. LETIH, LETIH. Sekali lagi (~o~ terrriaaakkk Leeeeetiiih). Sekarang mari kita bergalau-galau ria… ada satu sisi dari diri kita yang seakan suka terhadap perasaan galau, karena itu menandakan bahwa perasaan ini masih “aktif” dan berfungsi dengan baiknya. Karena ada sebagian orang mungkin telah lupa terhadap fungsi hati nya, dan menomorsatukan pikiran dan logika dalam melaksanakan masalah yang seharusnya diselesaikan oleh hati.

Pertama, aku ingin mengartikan galau dengan tidak terlalu berpedoman pada hal-hal yang berbau pacaran atau cerita-cerita yang berbau seragam. Galau juga bisa hadir dengan perasaan seseorang yang ingin maju terus pantang mundur dalam karier nya, atau galau dapat juga dihadapkan pada situasi kita harus memilih, memulai atau meninggalkan. Galau apa bisa saya katakan sama dengan bimbang? Sepertinya mendekati. Bimbang dan galau sama-sama membawa perasaan yang menarik, karena jarang hati ini lubang dan merasa bersalah terhadap sesuatu yang berbau cinta. Mulai…

Pak Mario Teguh pernah bilang, kalau kita mempunyai perasaan galau berarti kita ingin terus maju dalam hidup kita. Dia juga menambahkan kalau galau itu biasanya di hadapkan dengan perasaan khawatir, dan orang yang selalu merasakan khawatir berarti ingin hidupnya tidak hanya diam pada satu tempat, dan ia ingin hidupnya selalu lebih baik. Ibaratnya, kita tidak pernah betah berada di zona nyaman. Kalau saya menambahkan sedikit, khawatir terhadap kehidupan saat ini adalah wajar bagi manusia, karena manusia tidak pernah merasa puas, dan itu lumrah. Kita hidup di dunia ini, hanya ujian dan hidup sekarang bukan hidup yang terakhir… kita semua akan menghadapi kehidupan selanjutnya, yang Maha hidup…

Oke… aku akan coba sedikit membedah perasaan galau dengan bertemakan cinta terhadap seseorang… tapi, sebelumnya aku mohon maaf kalau tidak begitu tepat dalam permasalahan cinta, CINTA… aku jarang merasakan itu karena. Galau yang lagi trend sekarang pastilah bertemakan seperti ini juga, perasaan disakiti dengan pedihnya tertancap dihati dan perasaan memilih mana yang terbaik dalam kehidupan ke depan. Galau akan lebih terasa lagi apabila perasaan ini di “support” oleh manusia-manusia yang tidak tahu bagaimana sakitnya perasaan galau karena cinta, mereka kadang mensorak-sorakkan kata-kata yang mengejek perasaan galau. Sebagai galau mania, pastilah kalian merasa terganggu. Tapi ada sebagian orang yang senang bila perasaan galaunya di publish dan menjadi bahan bercanda orang banyak… lihat saja di TV setiap pagi (pasangan Bukan Cinta Biasa—Janda Perjaka). Ku coba bertahan mendampingi dirimu… walau kadang kala tak seiring jalan…

-----------------------------------------------------------

Sebagian kita mungkin tidak tahu bagaimana bila orang yang kita percaya, dia yang terbaik… tapi berubah dengan begitu manis menjadi sebuah harta yang sulit untuk di ambil hatinya lagi. Aku bukanlah hati yang selalu mau menang terhadap hati kamu, tapi hati aku butuh kamu dengan apa yang kamu punya… sekarang, aku merindukan hal-hal yang membuat aku tau apa yang membuat aku senang, dan nama kamu ada selalu di daftar pembuat hati aku senang. Aku adalah yang paling tidak baik terhadap wanita, dan mungkin kamu tau itu.. dan ini juga sebagai jawaban terhadap apa yang aku dan kamu rasa saat ini. Aku tidak tau perasaan kamu saat ini, dan bahkan aku tidak pernah tau, tapi Tuhan menciptakan hati untuk merasakan, apa kamu punya perasaan yang sama? aku sebagai manusia yang tidak pernah menfikirkan hati kamu, yang tidak mau tahu ada apa di benak kamu, dan yang tidak tahu untuk apa aku dan kamu ke depan… aku menyesal sekarang. Tapi aku tidak ingin semuanya lama, aku ingin kita seperti biasa lagi… Don’t make me like this, don’t be a great wall, don’t be a princes ice… if you like this to go far of me, please refuse to that ways, I can’t have a perfect smile if you like that, and that’s a new problem for me. If you wanna forget me, please do your ways to being that’s real and I hope you will found someone prince like you’re hope to your heart. If her is not me, praying me for that scene. Please say something…

Aku berfikir terlalu munafik dan ingin terus menjadi nomor satu bahkan selalu tidak memikirkan kesanggupan fisik dalam mencapai apa yang aku mau. Untuk diri sendiri saja, aku lupa membahagiakannya apalagi untuk membahagiakan orang lain… aku ini bukanlah malaikat yang bersih dari dosa dan selalu setia , aku hanya manusia yang tidak bersyukur karena telah diberi orang dan waktunya yang peduli terhadap diri ini, disamping dosa-dosa lain yang aku lupa menebus itu semua dengan perilaku baik. Begitu munafik dalam kehidupan ini… untuk sekarang aku tidak tahu apa yang lebih baik aku buat, dan galau yang ini hadir di masa-masa yang kurang tepat, ujianku menunggu. Itu prioritas utamaku. Dan kamu tahu itu, aku r
asa… 

2 komentar: